Kehamilan bagi
pasangan suami istri adalah hal yang sangat dinanti nanti. Ada yang medapatkan
kehamilan segera setelah menikah ada pula yang harus menunggu beberapa waktu.
Sehingga kebahagiaan ketika mengetahui telah hamil begitu luar biasa karena
akan memiliki momongan dedek bayi. Pertanyaan dari orang sekitar kepada pasangan suami istri baik dari sosmed (facebook dll) maupun secara langsung adalah kapan memiliki momongan.
Selama proses
kehamilan adalah proses yang krusial untuk tumbuh kembang anak kedepannya.
Selama kehamilan
inilah terjadi pembentukan organ organ tubuh dari sang bayi, dan
perkembangannya sampai akhirnya siap untuk lahir ke dunia yang fana ini.
Sehingga wanita kehamilan memperlukan perhatian khusus. Apa yang wanita hamil konsumsi
juga dikonsumsi oleh janin dalam kandungan. Dedek bayi dalam kandungan hanya
mempunyai jalur asupan gizi dari sang ibu yang mengandungnya.
Penggunaan obat pada
ibu hamil juga perlu diperhatikan dengan seksama. Diharapkan obat dapat
memberikan efek terapi dengan baik tanpa adanya gangguan / efek negative pada
bayi dalam kandungan.
Penyakit tukak adalah
penyakit umum yang umum terjadi di masyarakat dan umumnya tidak membahayakan.
Ibu hamil juga tidak terlepas kemungkinan menderita penyakit tukak lambung ini.
Salah satu obat yang sering digunakan adalah obat ranitidine. Ranitidine
bekerja dengan cara menekan sekresi asam lambung. Obat ranitidin sendiri
terdiri beberapa bentuk sediaan seperti Ranitidin sirup,
tablet, kaplet dan injeksi. Pemberian obat dan pemilihan bentuk sediaan obat didasarkan
kemudahan dalam penggunaan. selain ranitidine obat gangguan tukak lambung dapat digunakan seperti antasida, serta obat PPI (proton pump inhibitor) salah satunya omeprazole yang telah kita bandingkan di artikel sebelumnya ranitidin vs omeprazole.
Ranitidin adalah
pilihan pertama karena mudah digunakan, ringkas untuk dibawa, lebih tahan lama
serta harganya yang paling rendah dibandingkan bentuk sediaan lain yang
sejenis.
Sirup menjadi pilihan
kedua karena bentuknya lebih besar, biasanya memiliki harga yang lebih tinggi
dari tablet yang sejenis. Akan tetapi sediaan ini cocok untuk pasien yang
memeiliki kendala sukar menelan. Sediaan sirup yang cair sangat mudah ditelan,
selain itu bisanya ada tambahan bahan pewarna dan perasa yang membuat tampilan
menjadi menarik dan rasa yang enak.
Sediaan ranitidine
injeksi merupakan obat pilihan untuk terapi yang menginginkan efek yang segera
/ cepat. Pada pasien yang tidak bisa menelan dan atau tidak sadarkan diri dapat
menggunakan obat ranitidin injeksi ini.
Pemilihan obat untuk
ibu hamil perlu mempertimbangkan manfaat dan resiko baik untuk ibu yang
mengandung serta untuk bayi dalam kandungan. Bila memang dirasa belum perlu
minum obat ibu hamil lebih aman jika tidak meminum obat terlebih dahulu. Ibu
hamil (Bumil) perlu berkonsultasi kepada tenaga kesehatan dan menceritakan
bahwa sedang hamil agar dipilihkan obat yang tepat dan aman untuk ibu hamil dan
bayi yang dikandungan..
Begitu juga untuk
pasien yang sedang menyusui harus menceritakan kepada tenaga kesehatan agar
mendapatkan terapi obat yang tepat dan aman baik bagi ibu maupun bayi peminum
ASI (Air Susu Ibu).
.
Obat Ranitidine Untuk Ibu hamil Apa aman
Penggunaan obat pada
kehamilan dilakukan bila memang obat sangat dibutuhkan. Tanpa menggunakan obat
ini, ibu hamil tersebut tidak bisa menjalani kehidupan dengan baik, menganggu
kenyamanan atau tidak bisa beraktivitas.
Bila memang gangguan
lambung yang dirasakan tidak begitu parah, dan dapat sembuh dengan tanpa obat,
tidak mengkonsumsi obat ranitidine adalah pilihan pertama.
Obat ranitidine untuk
ibu hamil termasuk kedalam kategori B. menurut FDA Yang dimaksud dengan
Kategori B adalah penelitian terkontrol obat ranitidine untuk ibu hamil belum
pernah dilakukan sedangkan uji pada hewan uji pernah dilakukan dengan hasil
yang negative atau aman.
Penggunaan Obat
ranitidine untuk ibu hamil menunjukkan obat ini dapat masuk ke dalam plasenta. Plasenta
menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) organ berbentuk cakram yang menghubungkan janin dengan dinding rahim yang
menjadi jalan perantara bagi pernapasan, pemberian makanan, dan pertukaran zat
buangan antara janin dan darah ibu, keluar dari rahim mengikuti janin yang baru lahir; ari-ari; tembuni
Obat ranitidine untuk
ibu hamil hanya digunakan ketika manfaat dari terapi melebih resiko yang
timbul.
Untuk Lebih memahami tentang Obat Ranitidine untuk ibu hamil simak video berikut ini tentang penggunaan obat untuk ibu hamil
Tingkatan Golongan Obat berdasarkan keamanan
untuk janin dan ibunya
Tingkatan obat ini
digunakan oleh FDA yang didasarkan pada resiko obat terhadap organ reproduksi,
serta kemungkinan timbulnya efek samping.dan perbandingan resiko serta manfaat
obat. Golongan obat untuk kehamilan terdiri dari A, B, C, D, X. Golongan ini
bukan menggambarkan tingkatan resiko, tetapi berdasarkan bersarnya perbandingan
resiko dan manfaatnya. Karena bab ini membahas tentang obat ranitidine untuk
ibu hamil, penjelasan tentang
penggolongan obat berdasarkan keamanan untuk kehamilan dirasa dibutuhkan. Simak
lebih lengkap dibawah ini :
a. Obat Kategori A
studi terkontrol pada
wanita tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap bayi dalam kandungan pada
trimester 1 serta tidak ada bukti pada trimester selanjutnya (trimester 2 dan
3). Obat kategori ini Sangat rendah kemungkinan membahayakan janin.
b. Obat Kategori B
penelitian pada system
reproduksi hewan percobaan tidak menunjukkan resiko terhadap janin, akan tetapi
studi terkontrol pada manusia yakni pada ibu hamil belum pernah dilakukan. Atau
penelitian pada hewan menunjukkan efek samping obat (selain penurunan
fertilitas) yang tidak nampak pada studi terkontrol pada ibu hamil trimester
pertama (serta tidak ada bukti untuk trimester selanjutnya (trimester 2 dan 3).
c. Obat Kategori C
percobaan pada hewan
uji memperlihatkan efek samping pada janin (bisa teratogenik, embriosidal atau
efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada ibu hamil atau
penelitian terhadap ibu hamil dan hewan uji tidak dapat dilakukan (karena
resiko). Obat hanya bisa digunakan jika manfaat pengobatan lebih besar dari
resiko yang mungkin timbul pada janin.
d. Obat Kategori D
Studi pada manusia
terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat
yang didapat pada ibu hamil dapat dipertimbangkan (misalkan jika obat
dibutuhkan untuk mengatasi kondisi yang mengancam jiwa atau obat yang aman
tidak efektif untuk mengatasi penyakit yang serius. Atau tidak dapat diberikan.
e. Obat Kategori X
penelitian pada hewan
uji atau manusia telah menampilkan adanya abnormalitas janin dan besarnya
resiko obat ini pada ibu hail jelas melebihi dari manfaatnya. Obat yang masuk
kategori X dikontraindikasikan untuk ibu hamil dan wanita usia subur.
Fase Fase Kehamilan
a. Trimester Pertama
(Tiga Bulan Pertama)
- Perkembangan Janin Sampai Usia dua minggu.
Perkembangan fase ini
dimulai sejak terjadinya pembuahan yaitu bertemunya antara sperma dan sel
telur. Pertemuan tersebut membentuk satu sel tunggal yang disebut zygote. Jenis
kelamin, warna mata serta rambut ditentukan oleh kromosom yang terbentuk pada
zygote ini.
Kemudian sel kecil
yang disebut zygot akan berubah menjadi blasocyte. Blasocyte ini yang kemudian
akan menempel pada dinding Rahim ketika mencapai mencapai Rahim. Penempelan
blasocyte terjadi pada hari ke 7 hingga 9 setelah pembuahan. Pada hari ke 7
sampai ke9 ini juga mulai terbentuk plasenta.
Untuk perhitungan waktu
kehamilan dihitung sejak awal mulainya masa haid terakhir. Sehingga waktu
kehamilan 40 minggu dimulai sejak awal haid terakhir sebelum terjadi kehamilan.
-
Perkembangan Janin usia 3 minggu.
Pada janin usia tiga
minggu sudah mulai terbentuk otak, tulang belakang serta organ tubuh yang terus
berkembang. Tanda awal detak jantung janin dapat teramati dengan USG, akan
tetapi suara detak jantung belum terdengar. Ketika system peredaran darah telah
sempurna barulah organ tubuh mulai berfungsi.
- Tumbuh
kembang janin usia 6 minggu / 1 bulan
Pada usia kehaimilan 6
minggu tinggi janin berkisar 0,8 inci atau 2 cm (sentimeter). Perkembangan
pembuluh syaraf bagian otak dan syaraf hampir menutup (hampir terbentuk
sempurna). Detak jantung mulai terdengar, tektur wajah, mulut dan telinga mulai
terbentuk. Berkembangnya jaringan otot dan tulang rusuk. Bakal calon tangan dan
kaki juga mulai muncul. Saluran serta pembuluh yang diperlukan untuk
mengedarkan cairan sumsum tulang belakang mulai Nampak terbentuk.
- Tumbuh kembang janin
usia 8 minggu
Mulai terbentuk jari
baik tangan maupun kaki meski masih menyatu satu sama lainnya. Tulang sendi
mulai tampak lebih jelas (pergelangan tangan dan kaki, siku, bibir, telinga,
hidung serta kelopak mata).
- Pertumbuhan Janin 9
minggu
Pada usia 9 minggu
janin memiliki tinggi sekitar 1 inci (2,5 cm (centimeter)). Organ pancreas dan
galibladder janin sudah mulai berkembang.
-Perkembangan Bayi
Usia 12 minggu
Organ organ vital
janin sudah mulai berkembang, selaput yang menggabungkan antar jari baik kaki
maupun tangan sudah mulai hilang. Plasenta bekerja keras menyuplai kebutuhan
gizi serta nutrisi untuk pertumbuhan janin selama trimester ke 2 dan ke 3.
Tulang janin sudah
mulai terbentuk serta kelopak mata dan telinga luar mulai Nampak. Tunas tunas
gigi janin juga mulai tumbuh.
- Tumbuh kembang Janin
Usia 13 minggu
Usia janin tiga belas
minggu sudah memiliki ukuran tinggi sekitar 3 inci (7,5 cm (centimeter)), dan
berat sekitar 1 ons. Wajah dan kuku jari sudah mulai nampa nyata.
Pada tahap trimester
pertama (1, 2 dan 3 bulan) terjadi pembentukan awal organ organ vital janin.
b. Trimester KeDua
(bulan ke 4, 5 dan 6)
- Tumbuh Kembang Janin
usia 15 – 16 minggu atau 4 bulan
Janin sudah milai
aktif berberak, tetapi bunda belum dapat merasakan gerakannya. Tengkorak janin
mulai semakin nyata dan nampak kuat. Janin suka menghisap jempol jari (ibu
jari) tangan, langit dalam mulut bayi sudah terbentuk mendekati sempurna.
- Tumbuhkembang Janin
berusia 17 minggu
Lapisan kulit
tranparan pada janin sudah mulai Nampak, alis mata juga terbentuk dan rambut
kepala mulai muncul. Bentuk telinga dan mata semakin jelas, sumsum tulang serta
tulang terbentuk semakin nyata.
- Tumbuh Kembang janin
berusia 18 minggu
Pendengaran janin akan
berfungsi dengan hampir sempurna, bayi dalam kandunga mulai dapat mendengarkan
meski belum sempurna. Otot janin dapat bergerak secara spontan reflex, ginjal
mulai berfungsi menghasilkan urin yang kemudian disimpan di dalam kantung
amniotic.
Pada usia 18 minggu
mulai terbentuk rambut yang sagnat halus, yang berfungsi melindungi kulit janin
yang masih tipis, serta terbentuk lapisan lemak.
- Tumbuhkembang Janin
usia 5 bulan / 19 minggu
Pada usia 19 minggu
janin sudah memiliki tinggi sekitar 20 cm atau 8 inci dengan berat bedan
sekitar 300 gram. Mata janin sudah dapat berkedip dan mulai sensitive terhadap
rangsangan cahaya. Syaraf janin sudah mencapai tahap akhir di tengkorak
menyambungkan di telinga. Janin sudah bisa mendengar detak jantung serta suara
perut dari bunda (sang ibu). Bahkan dapat merespon suara dari luar ibunya.
- Tumbuhkembang Janin
Usia 20 minggu
Janin usia 20 minggu
memiliki tinggi sekitar 25 cm atau 10 inci dengan berat badan sekitar 350 gram.
Janin sudah mulai dapat berberak gerak dan bunda dapat merasakannya.
Kulit bayi semakin
tebal, alis mata mulai tampak jelas, serta rambut dikepala yang sedikit mulai
muncul.
Sumsum tulang belakan
bayi mulai bergerak memproduksi sel darah. Janin juga mulai mencerna gula yang
ada dari kanting amniotic.
- Tumbuh kembang janin
usia 21 minggu
Janin berusia 21
minggu memiliki indra perasa dan pengecap yang semakin berkembang. Alat kelamin
sudah terbentuk sempurna. Sudah dapat belajar bernafas dengan jalan
menggereakkan cairan amniotic keluar masuk dari dan keluar paru paru. Kulit
sudah semain Nampak jelas dan dapat menyimpan lemak tubuh. Janin usia ii juga
sudah memiliki sidik jari.
- Tumbuh kembang janin
usia 22 minggu
Janin usia 22 minggu
memiliki bagian dalam telinga yang sudah bisa merasakan posisi dalam Rahim
terbalik atau tidak. Sudah memiliki siklus bangun dan tidur. Jari jari baik
tangan maupun kaki sudah terbentuk sempurna.
- Tumbuh kembang janin
usia 24 minggu atau 6 bulan.
Janin usia 24 minggu
mata bayi mulai Nampak nyata perbedaan bagian bagiannya. Tinggi janin berkisar
antaara 30 – 32 cm atau 12 inci dengan berat badan berkisar 700 gram.
- Tumbuh kembang janin
usia 25 minggu
Usia 25 minggu berat
badan janin berkisar 750 gram, dengan sekamin nyata perbedaan bagian bagiannya
seperti bulu mata , alis mata serta mata
- Tumbuh kembang janin
usia 28 minggu
Janin usia 28 minggu
telah memiliki berat badan sekitar 1 kilogram (kg). dengan tinggis sekitar 35
cm atau 14 inci. System daya tahan tubuh janin (system imun) sudah mendekati
sempurna
c. Trimester Ke Tiga
(ke 3) usia 7, 8, 9 bulan.
- Tumbuh kembang Janin
Usia 7 bulan, 29 minggu
Janin usia 29 minggu
memiliki tinggi 37 cm dan berat badan 1,2 kg. Ukuran kepala janin mulai
proposional dengan badannya. Pertumbuhan dahi, serta alis mata mulai sempurna.
Terjadi pertumbuhan bulu halus di tubuh.
- Tumbuh Kembang
Janini Usia 30 minggu
Janin usia 30 minggu
memiliki tinggi badan kisaran 38 cm dan berat badan 1,4kg. Bayi dapat terlelap
tidur sekitar 20 sampai 30 menit dalam sekali terlelap. Janin sudah mulai
menendang, juga dapat membuka dan menutup mata.
- Tumbuh Kembang Janin
Usia 31 minggu
Janin Usia 31 minggu
memiliki tinggi badan 40 cm serta berat badan 1,6 kg (kilogram). Hampir semua
organ telah tumbuh sempurna kecuali paru paru. Bayi sudah mulai berlatih
bernafas sejak di kandungan sebagai persiapan menghadapai dunia luar.
- Tumbuh kembang janin
usia 32 minggu
Janin Usia 32 minggu
memiliki tinggi badan 42 cm (centimeter) dan berat badan 1,8 kg (kilogram).
Paru paru terus terus berkembang secara sempurna. Pupil mata janin sudah
berfungsi dengan sempurna dengan mengecil serta melebar ketika ada rangsangan
cahaya serta kegelapan. Bayi yang lahir pada usia ini akan bisa bertahan hidup
tetapi perlu dirawat di dalam incubator.
- Perkembangan janin
usia 33 minggu
Janin Usia 33 minggu
memiliki tinggi 43 cm (centimeter) dan berat badan sekitar 2 kg (kilogram).
Bayi mulai memiliki jari baik kaki maupun tangan dengan sempurna.
- Tumbuh kembang janin
usia 34 minggu
Janin USia 34 minggu
memiliki tinggi badan 44 cm (centimeter) dan berat badan 2,2 kg (kilogram).
Janin usia ini memiliki bulu mata dan dahi yang telah berkembang secara
sempurna. Mata sudah dapat berkedip-kedip. Pada bayi laki laki testikalnya
mulai tumbuh sempurna.
- Tumbuh kembang janin
usia 35 minggu
Janin usia 35 minggu
telah memiliki 45 cm (centimeter), dan berat badan 2,4 kg. bayi telah tumbuh
dan memenuhi hampir keseluruhan Rahim. Fungsi paru paru bayi usia 35 minggu
sudah semakin matang.
- Tumbuh kembang janin
usia 36 minggu
Janin Usia 36 minggu
memiliki tinggi badan 46 cm dan berat badan 2,5 kg. bayi telah mulai belajar
menghisap dan menelan. Pada pecan ke 36 ini bayi akan berputar posisi ke posisi
siap persalinan dengan kepala dibawah.
- Tumbuh kembang bayi
usia 37 minggu
Janin usia 37 minggu
memiliki berat badah sekitar 3 kg. bulu pada badan bayi mulai berkurang dan
mengeluarkan hormone cortison yang berfungsi mematangkan organ organ pernafasan
bayi.
- Tumbuh kembang janin
usia 38 minggu
Janin usia 38 minggu
memiliki tinggi sekitar 48cm dan berat badan sekitar 3,1 kg. ramput bayi
semakin tumbuh mencapai pangjang sekitar 5 cm. penyimpanan lemak di dalam tubuh
semakin banyak.
- Tumbuh kembang janin
usia 39 minggu
Janin usia 39 minggu
memiliki tinggi sekitar 49 cm dan berat badan sekitar 3,2 kg. pertumbuhan janin
sudah sempurna.
- Tumbuh kembang janin
usia 40 minggu
Janin usia 40 minggu
memiliki pangan berkisar 50 cm dengan berat badan sekitar 3,3 kg.
Cara mengetahui keamaan obat saat hamil
Cara paling simple /
mudah untuk mengetahui keamanan obat untuk keadaan hamil adalah bertanya kepada
tenaga kesehatan.
Obat ranitidine untuk ibu menyusui
Dalam bab ini kita
membahas tentang obat ranitidine untuk ibu hamil, tetapi terasa kurang tanpa
menyertakan sedikit pembahasan tentang obat ranitidine untuk ibu menyusui.
Tahap setelah melahirkan, ibu selanjutnya akan memberikan ASI (menyusui)
bayinya. ASI merupakan gizi terbaik untuk bayi.
Ibu menyusui selain
apa yang dimakan untuk dirinya juga untuk bayi yang disusui. Apa yang dimakan
bisa masuk kedalam ASI yang kemudian di minum oleh bayi penyusu. Begitu juga
dengan obat obatan yang di konsumsi ibu dapat masuk kedalam ASI dan kemudian
terminum oleh bayi.
Oleh karena itu telah
dilakukan penelitian tentang masuknya obat kedalam ASI atau tidak. Jumlah yang
obat yang masuk kedalam ASI juga perlu dipertimbangkan. Selain itu juga di
teliti tentang bahaya atau tidaknya ketika obat di konsumsi Bayi melaui ASI
Obat ranitidine
menurut penelitian menunjukkan bahwa obat dapat masuk kedalam ASI. Sehingga ibu
menyusui yang meminum obat ranitidine perlu hati hati.
Obat ranitidine ini
masuk ke dalam atau terdistribusi ke ASI (Air Susu Ibu) sehingga penggunaan
pada ibu menyusui perlu hati hati.