Semangat Pagi, kali ini kita akan membahas
mengenai Kegunaan Obat Ranitidin. Sebuah obat yang sering kita ketemui, karena
harga terjangkau dan obat ini digunakan untuk mengatasi penyakit yang umum terjadi
disekitar kita. Ranitidine saat ini telah ada generiknya, obat generik bermerek
atau di masyarakat biasa disebut obat paten dari ranitidin pun sudah banyak
dipasarkan.
Obat baru yang ditemukan, setelah di publish (publish ke pasaran bukan ke status media sosial facebook) dan
didaftarkan akan memeiliki hak paten selama kurang lebih 20 tahun. Setelah masa
paten 20 tahun habis, obat tersebut sudah bisa dibuat oleh pihak atau
perusahaan lain dan ada produk generiknya. Obat Ranitidin ini telah habis masa
patennya sehingga telah ada obat generik ranitidin dan Obat Generik bermereknya
atau biasa disebut paten.
Mengapa obat baru diberi hak paten 20 tahun,
mungkin ada diantara kita yang mempertanyakah hal tersebut. Seperti yang kita
ketahui proses penemuan obat baru membutuhkan penelitian panjang dengan biaya
yang besar. Tidak semua obat yang dikembangkan pasti jadi obat yang dapat
dirilis, karena sebagian gagal pada tahap pengujian.
Kalau memang tertarik tentang proses
pengembangan obat nanti kita bahas di bab lain, untuk kali ini kita akan fokus
dahulu tentang kegunaan obat ranitidin.
Obat Ranitidine ini lebih kita kenal sebagai
obat untuk gangguan maag. Sebenarnya untuk kegunaannya tidak hanya sekedar
untuk mengatasi maag, masih banyak lagi kegunaan obat ini yang telah banyak
digunakan oleh masyarakat.
Berikut ini kegunaan kegunaannya :
1.Kegunaan Obat Ranitidin sebagai Pengobatan
jangka Pendek Tukak Lambung, Tukak Duodenum, Tukak ringan aktif.
Pengertian Tukak menurut kamus besar bahasa
indonesia adalah borok (penyakit kulit) yang terjadi di lambung atau peptic.
Penyakit kulit ini berada didinding dalam organ tubuh. Dapat terjadi
karena adanya pengaruh asam lambung dalam jangka waktu yang panjang. Makanan
yang kita makan juga bisa mempengaruhi tukak ini, karena ada beberapa makanan
yang mengiritasi lambung atau mempengaruhi produksi asam lambung (merangsang
produksi asam lambung).
Tukak / borok ini tidak hanya terjadi di lambung tempat pencerna makanan.
Tukak ini juga dapat terjadi di duodenum. Duodenum adalah tempat penyaluran
makanan setelah proses pencernaan dilambung untuk kemudian di teruskan ke organ
pencernaan lainnya.
Duodenum dalam sehari hari biasa kita kenal dengan nama usus duabelas
jari. Usus yang sangat dekat dengan lambung. Kedekatan ini menjadi salah satu
faktor yang membuat duodenum mudah mengalami tukak. Asam lambung yang
dikeluarkan dilambung bisa saja masuk kedalam usus duabelas jari yang letaknya
bersebelahan / bertetangga.
Fungsi obat ranitidin ini untuk mengatasi tukak ringan yang membutuhkan
terapi jangka pendek. Pada penyakit yang ringan dan pengobatan singkat rasa
sakit dapat hilang.
Obat ranitidin dapat digunakan pada penyakit
tukak pada usia anak dan dewasa. Untuk penggunaan pada anak di mulai dari umur
1 bulan sampai usia 16 tahun. Ranitidine untuk tukak tersedia dan dapat
digunakan melalui per oral (melalui diminum) dan Injeksi ( disuntikkan).
2Kegunaan Obat Ranitidin untuk Pemeliharaan
Tukak Lambung, Tukak Duodenum, Tukak Ringan Aktif
Obat Ranitidine digunakan untuk pemeliharaan.
Pemeliharaan disini bukan memelihara agar penyakit terus terjadi seperti
memelihara hewan. Pemeliharaan disini dapat diambil intinya sebagai mencegah
kekambuhan.
Penyakit tukak rawan sekali terjadi
kekambuhan, karena pemicunya dalam hal ini asam lambung memang rutin di
keluarkan di lambung setiap harinya.
Apalagi bila tukak atau koreng / luka di
dinding lambung serta duodenum belum sembuh benar. Dengan paparan asam lambung
atau zat asam lainnya baik yang berasal
dari apa yang kita makan atau pun obat obatan dapat membuat luka / tukak
tersebut menganga kembali.
Menganga kembalinya luka / tukak ini yang
disebut kekambuhan. Oleh karena itu ketika tukak telah mereda disarankan untuk
tetap meneruskan meminum obat ranitidin tetapi dalam dosis yang berbeda.
Dosis yang digunakan untuk terapi lanjutan pemeliharaan
kekambuhan ini biasanya lebih kecil dari dosis terapi untuk penyembuhan
penyakit.
Frekuensi pemberian obat ranitidine untuk
pemeliharaan juga berbeda dengan untuk pengobatan tukak. Frekuensi pemberian
ini biasanya lebih kecil dari frekuensi dosis pengobatan. Yang dimaksud dengan
frekuensi yang disebutkan diatas adalah jumlah obat yang diminum atau berapa
kali obat diminum dalam sehari.
Dosis maksimum untuk terapi pemeliharaan obat
ranitidin adalah dapat berbeda beda menurut usia dan bentuk sediaan yang
digunakan (tablet, injeksi dll). Untuk obat tukak ranitidin ini dosis
maksimalnya 150 mg. Dosis pemeliharaan ini biasanya diberikan pada saat sebelum
tidur.
3Kegunaan Obat Ranitidin untuk Terapi jangka
pendek dan pemeliharaan untuk refluks gastroesofagus dan esofagitis erosif.
Selain tukak / borok, obat ranitidine ini juga
digunakan untuk memberikan terapi untuk gastroesofagus refluks dan esofagitis.
Refluks gastroesofagus sendiri adalah kasus
dimana terjadi refluks di gastoresofagus. Terjadi naiknya makanan / asam
lambung dari lambung ke dalam esofatus. Penyakit ini biasa disingkat dengan istilah
GERD (Gastroesofagus Refluks Disease).
Secara umum antara esofagus dan lambung
memiliki semacam klemp penutup sehingga tidak sembarang benda bisa masuk dan
keluar.
Akan tetapi pada kasus ini klemp tidak
berjalan dengan baik sehingga makanan / asam lambung dapat naik dari lambung ke
esofagus. Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya kenaikan asam
lambung / makanan ke esofatus, diantaranya adalah karena makan terlalu banyak
sampai kekenyangan.
Makan terlalu banyak membuat lambung terisi
penuh. Sehingga meningkatkan resiko masukknya asam lambung / makanan ke dalam
esofagus. Selain itu kebiasaan tidur setelah makan juga menjadi faktor resiko
terjadinya refluks gastroesofagus.
4Kegunaan Obat Ranitidin untuk Terapi jangka
pendek dan pemeliharaan kondisi hipersekresi patologis.
Hipersekresi dapat diartikan sebagai kelebihan
sekresi. Sekresi dalam hal ini adalah sekresi asam lambung.
Sedangkan untuk patologis memiliki makna
menurut kamus besar bahasa indonesia adalah berkenaan dengan ilmu tentang penyakit; 2 keadaan sakit; atau abnormal
Kondisi tubuh yang tidak normal, sakit atau
penyakit yang membuat sekresi atau pelpasan asam lambung ke dalam lambung
menjadi berlebihan.
Ketika asam lambung diproduksi secara
berlebihan apalagi saat perut tidak ada makanan yang dicerna, bisa jadi asam
lambung justru mencerna / melukai dinding dinding lambung. Untuk itulah
diberikan obat ranitidine pada penderita hipersekresi patologis.
Obat ini bekerja dengan menekan salah satu
metode menghasilkan asam lambung. Tidak terjadi penekanan sekresi asam lambung
secara keseluruhan akan tetapi dapat menekan sekresinya sampai kadar yang di
toleransi oleh tubuh kita.
Penekanan melalui blokade reseptor H2
(histamin2) yang berada di sel parietal lambung, sehingga sekresinya berkurang.
Inhibisi histamin ini selain menekan sekresi asam lambung juga menghasilkan
menurunkan volume gastrik, dan menurunkan konsentrasi ion hidrogen.
5Kegunaan Obat Ranitidin Sebagai bagian
regimen multiterapi eradikasi H. pylori untuk mengurangi risiko kekambuhan
tukak.
Tukak lambung yang terinfeksi bakteri. Pada
tukak lambung ada tingkat keparahan yang lebih tinggi daripada tukak lambung biasa
yaitu ketika borok / tukak pada dinding lambung tersebut di infeksi oleh
bakteri H. pylori atau disebut kepanjangannya Helicobakter pylori.
Bakteri yang bersemayam di dalam tukak membuat
tukak menjadi sukar sembuh. Dan sangat beresiko terjadi kekambuhan di kemudian
hari bila bakterinya belum benar benar binasa. Untuk membinasakan bakteri
H.pylori ini perlu terapi dengan beberapa macam obat secara bersamaan dan dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan.
Obat digunakan bersamaan untuk saling
menguatkan, obat obat dalam regimen multiterapi (obat gabungan untuk terapi)
memiliki mekanisme yang berbeda, dengan tujuan akhir yang sama yaitu kesembuhan
tukak lambung.
Selain obat obat yang berhubungan dengan asam
lambung, regimen multiterapi ini juga mengandung antibiotik yang menargetkan
bakteri Helicobakter pylori.
Dalam terapi kombinasi diatas, ranitidine
menjadi obat yang berperan sebagai penekan sekresi asam lambung menuju
kelambung, untuk menghindari luka / borok / tukak tidak menjadi lebih parah dan
cepat sembuh seperti sediakala.
Bagaimana kita mengetahui bahwa tukak lambung
tersebut terserang infeksi bakteri H. pylori. Salah satu caranya adalah dengan
endoskopi mengambil sampel luka di dalam lambung untuk kemudian di cek di
laboratorium apa kah ada bakteri didalam sampel tersebut.
Apa itu H. pylori
H pylori adalah bakteri gram negatif yang biasa berada di lambung.
Infeksi Helicobakter pylori di lambung adalah sesuatu hal yang umum. Sekitar 2/3 dari total penduduk dunia
didalam
tubuhnya terkandung (bersemayam) bakteri Helicobakter pylori. Jika kita
memiliki masalah dengan bakteri ini di lambung kita dapat menggunakan
obat obatan yang memiliki kemampuan membunuh kuman dan membantu
penyembuhan luka yang diakibatkan.
Penyakit
infeksi bakteri ini biasanya banyak terjadi di negara berekembang.
Masyarakat dengan akses ke air bersih dan sanitasi yang baik menunjukkan
kejadian infeksi yang lebih rendah dibandingkan yang akses sanitasi
yang kurang memadai.
Dengan gaya hidup yang baik (bersih) kita dapat melindungi diri sendiri dan anak anak dari bakteri H. pylori
Tenaga
kesehatan selama puluhan tahun menganggap stres, makanan pedas, rokok
atau gaya hidup lainnya merupakan penyebab tukak. Akan tetapi setelah
ditemukan bakteri Helicobater pylori di lambung, maka disebutkan bakteri
ini merupakan penyebab paling banya sakit maag.
Bagaimana H pylori menyebabkan dan memperparah ulkus
Helicobakter
pylori setelah masuk ke dalam tubuh akan menyerang lapisan pelindung
perut / lambung. Lapisan yang biasanya berperan dalam perlindungan
lambung saat pencernaan dari asam lambung rusak karena ulah bakteri ini.
Kemudian kerusakan pelindung di masuki asam lambung sehingga terjadi
tukak dan pada tukak yang lama menjadi lebih parah. Dapat terjadi luka yang berdarah, mengakibatkan infeksi.
Video
ini akan lebih membantu memahami tentang H. pylori dan Lambung Sehingga
lebih menambah informasi tentang Kegunaan Obat Ranitidin
6Kegunaan Obat Ranitidin untuk meringankan
heartburn, acid indigestion, dan lambung asam.
Heartburn merupakan rasa sakit panas seperti
terbakar pada bagian perut yang biasanya disebabkan oleh refluks gastroesofagus
(GERD). Gerd merupakan aliran balik dari lambung yang mengiritasi esofagus.
Heartburn ini bisa menjadi gejala beberapa penyakit seperti ulkus, hernia diafragma,
atau penyakit lain.
Acid indigestion adalah gangguan fungsi
pencernaan yang memiliki karakteristik ketidaknyamanan pada perut, heartburn
(rasa panas), atau muntah.
Sedangkan Lambung asam adalah keadaan dimana
lambung bersuasana asam.
Bentuk Sediaan Obat Ranitidin
Bentuk sediaan dari obat ranitidine yang
dimaksud adalah dipasaran obat ranitidine ini memiliki bentuk kemasan apa saja,
misalnya tablet, kapsul, infus dan sebagainya.
Obat ranitidine ini bemiliki beberapa macam
bentuk sediaan yang ada di pasaran dunia.
-Kapsul dengan dosis perkapsul 150 dan 300 mg.
-Infus (premix dalam NaCl 0,4%, bebas pengawet
Dosis 50 mg (50mL)
-Injeksi
Dengan dosis 25mg/mL sediaan 2mL, 6 mL
-Sirup
Dengan dosis 15 mg/ mL
Sediaannya 5 mL, 10 mL, 40 mL
Mengandung phenol 0,5% sebagai pengawet.
-Tablet
Dosis 75mg, 150 mg, 300 mg tiap tablet.
-Tablet untuk Larutan oral (bentuk
effervescent)
Dosis 25 mg pertablet
Yang mengandung phenylalanine 2,81 mg/tablet,
sodium 1,33 mEq/tablet, Natrium benzoat.
Berbeda dengan sediaan obat ranitidine yang
ada di pasar dunia (negara negara didunia) dengan yang ada di pasar indonesia.
Jenis sediaan ranitidine di pasar indonesia terbatas tidak sebanyak jenis
sediaan yang ada di seluruh dunia.
Sedangkan untuk pasar di indonesia sediaan
Obat Rantidine yang tersedia adalah
>Tablet
Dosis 75 mg, 150 mg, 300 mg setiap tabletnya.
>Kaplet
Dosis 300 mg setiap kapletnya.
>Sirup
Dosis : 75 mg/5mL
Sediaan sirup 60mL, 100 mL, 150mL.
>Ampul
Dosisnya 25mg/mL
Sediaan Ampul ukuran 2 mL.
Tablet dan kaplet biasanya merupakan obat
rantidine pilihan pertama yang digunakan pada kasus ringan. Bila pasien adalah
anak anak atau kesulitan untuk menelan tablet / kaplet maka ranitidine sirup
manjadi pilihannya. Tablet dan sirup manjadi pilihan pertama pada kasus ringan
karena kemudahan dalam menggunakannya.
Sediaan peroral (melalui mulut) memiliki waktu
penyerapan yang relatif lebih lama bila dibandingkan bentuk suntikan (injeksi).
Akan tetapi karena kemudahan dalam penggunaan, kita tidak perlu keahlian khusus
untuk menggunakan obat ini maka obat oral menjadi pilihan pertama.
Sediaan injeksi / suntikan diberikan pada
kondisi ketika efek terapi yang cepat sangat diperlukan pasien. Bentuk sediaan
ini biasanya diberikan pada pasien rawat inap. Kita terutama yang tidak punya
keahlian atau pengalaman dalam hal suntik menyuntik tidak boleh menyuntik
secara sembarangan.
Sediaan injeksi / suntik sendiri ada beberapa
jenis berdasarkan jalur yang dilalui. Ada injeksi a.Subkutan, dimana injeksi
disuntikkan ke lemak di bawah kulit, digunakan pada obat yang larut lemak.
Injeksi b.Intramuskular, obat disuntikkan
kedalam otot. Sehingga agar efek terapi didapat harus disuntikan di otot, bukan
di lemak, atau pembuluh darah.
Suntikan c.IntraVena, injeksi di tujukan pada
pembuluh darah vena. Sehingga obat masuk ke aliran darah untuk selanjutnya
didistribusikan keseluruh tubuh.
Suntikan d.Intraperitonial, injeksi di rongga
perut.
Injeksi e.Intratekal, merupkan injeksi yang
diberikan pada tulang belakan. Biasanya digunakan untuk efek lokal, sering
digunakan pada bius ibu melahirkan. Dimana efek pengurangan nyeri di daerah
perut tanpa menghilangkan kesadaran. Karena ibu melahirkan tetap perlu sadar
(tidak boleh pingsan / bius total) untuk memompa bayi keluar dari rahim.